Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol. Hai sahabat, PENYAKIT jantung koroner merupakan
penyebab kematian utama di dunia dan penyakit yang paling banyak diderita
laki-laki di Indonesia. Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh
penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner),
dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan
ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau
menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di
daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan
berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark
Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat
menyebabkan kematian mendadak. Akan tetapi, penyakit ini bisa dicegah dengan
mengontrol faktor risiko, termasuk kolesterol yang merupakan faktor pemicu
utama. Hal ini diungkapkan oleh dr. Pauline Endang Praptini MS, pakar kesehatan
gizi klinis dari Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, dalam acara Closing Ceremony
Smart Heart Challenge 2009, di Jakarta, Sabtu (23/5).
“Berbagai penelitian membuktikan, mengurangi kadar kolesterol jahat
(Low Density Lipoprotein/LDL) dapat mengurangi risiko terserang penyakit
jantung koroner,” ujar Pauline.
Terang Pauline, kolesterol merupakan lemak jenuh yang terdapat dalam
darah. Kolesterol ini, menurut Pauline, sebagian besar diproduksi di dalam
tubuh oleh hati dan usus. Selain itu, kolesterol juga berasal dari makanan yang
dikonsumsi seperti daging sapi, ayam, makanan laut seperti kerang-kerangan dan
udang, serta produk susu.
Lanjut Pauline, Dalam jumlah kolesterol total normal (<200 mg/dl), kolesterol
tidak mengganggu bahkan berfungsi membantu pembentukan hormon estrogen dan
androgen dalam tubuh. Akan tetapi, terang Pauline, dalam jumlah berlebih,
kolesterol akan mempercepat pembentukan plak di pembuluh darah, baik jantung
maupun otak yang bisa memicu penyakit jantung koroner dan stroke.”Pengerasan
pembuluh darah (atherosklerosis) sudah dimulai sejak usia muda tapi akan
dipercepat dengan tingginya kadar kolesterol.”
Peningkatan kadar kolesterol, menurut Pauline, dipengaruhi oleh faktor
genetik. Akan tetapi, terang dia, faktor pemicu yang paling utama adalah gaya
hidup yang tidak sehat.”Karena itu, penurunan dan pengontrolan kadar kolesterol
bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat.” Gaya hidup sehat, lanjut
Pauline lagi, meliputi olahraga teratur, menurunkan berat badan, serta
menerapkan diet yang rendah lemak jenuh dan tinggi serat.
Turunkan kolesterol dengan oatmeal
Menurut Pauline, Oatmeal yang dikenal juga dengan havermut, merupakan
salah satu makanan yang bisa dijadikan solusi penurunan kolesterol. Oatmeal,
lanjut Pauline, kaya akan serat larut (beta glucan) yang terbukti efektif
menurunkan kolesterol. Menurut Pauline, banyak penelitian yang telah menemukan
kalau konsumsi 70 gram oatmeal/hari terbukti bisa menurunkan kolesterol hingga
15-17%.
Galam Studi Pauline tahun 1999 juga menemukan hasil yang sama. Dalam
studi tersebut, Pauline melibatkan 30 laki-laki usia produktif (30-56 tahun)
sebagai partisipan. Pemilihan partisipan laki-laki, terang Pauline, untuk
menghindari adanya pengaruh hormon. Selama 6 minggu masa studi, para partisipan
diminta mengonsumsi 75 gram oatmeal/ hari dengan kandungan serat 3.5 gram.
Konsumsi oatmeal ini, terang Pauline, dibagi menjadi 2, sarapan pagi
dan cemilan sore.”Saya antarkan sendiri dan benar-benar memastikan kalau mereka
memakannya,” terang Pauline. Selama masa studi, partisipan dibiarkan memilih
makanan dengan bebas.”Para partisipan mengonsumsi lemak jenuh hingga >30%
dari total kalori.” Lemak jenuh yang dianjurkan <7% dari total kalori.
Hasil studi Pauline menunjukkan, partisipan mengalami penurunan
kolesterol hingga rata-rata 15-17%.
Serat larut yang dikandung oatmeal, terang Pauline, bekerja dengan cara
mengikat asam empedu. Asam empedu ini merupakan hasil olahan kolesterol dalam
hati yang berfungsi untuk mencerna lemak. Di dalam usus halus, terang Pauline, serat larut tersebut akan berubah menjadi gel dan mengikat empedu yang
pasti muncul begitu kita mengonsumsi lemak.”Empedu ini selanjutnya akan dibawa
ke usus besar dan dibuang bersama feses.”
Empedu yang berfungsi mencerna lemak, terang Pauline, seharusnya
kembali masuk ke kantung empedu melalui lever dan pembuluh darah. Akan tetapi,
karena telah dibuang bersama serat maka kantung empedu menjadi kosong. Kantung
empedu yang kosong ini, lanjut Pauline lagi, selanjutnya akan diisi oleh hati
dengan cara menarik kolesterol dari dalam darah.”Proses ini akan terjadi
terus-menerus selama mengonsumsi serat larut. Dengan begitu akan menurunkan
kadar kolesterol total dalam darah.”
Selain itu, lanjut pauline lagi, serat ini akan difermentasikan oleh
bakteri baik dalam usus besar menjadi asam lemak rantai pendek. Asam lemak
rantai pendek ini berfungsi untuk memberi makan sel-sel dalam usus
besar.”Dengan begitu kita bisa terhindar dari kanker usus besar, diare, serta
ambeien,” terang Pauline.
Akan tetapi, tegas Pauline, serat dalam oatmeal akan mempunyai efek
terapi dalam waktu minimal 1 bulan.”Hasil penelitian menunjukkan, waktu minimal
1 bulan, itu pun kalau dilakukan terus-menerus dalam jumlah sama dan tidak
boleh bolong-bolong,” ujar Pauline.